BREAKING NEWS

Human Creation

Penciptaan Manusia

Pelajaran

Monday, October 15, 2018

Mau Jadi Entrepreneur Begini Ikuti Langkah Langkah Berikut

Mengambil Keputusan


Langkah-langkah Proses Pengambilan Keputusan


  1. Mengidentifikasi suatu maslah
  2. Mengidentifikasi kriteria keputusan
  3. Mengalokasi bobot pada kriteria
  4. Mengembangkan alternatif
  5. Menganalisis alternatif
  6. Memilih sebuah alternatif
  7. Mengimplentasikan alternatif
Pengambilan Keputusan adalah esensi dari manajemen 

Ciri-Ciri Manajer Jika Mengambil Keputusan

  • Mengambil Keputusan: Rasionalitas
Adalah mereka pengambil keputusan yang logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai.
  • Pengambilan Keputusan: Rasionalitas Terikat
Mereka mengambil keputusan yang realitas tetapi ada batasannya oleh kemampuan dan bukan memaksimalkannya tapi cukup memuasakan
  • Pengambil Keputusan: Peranan Intuisi
Pemgambilan keputusan berdasarkan 5 aspek berikut:
Image result for LA burke and MK miller taking the mystery out of intuitive decision



  • Mengambil Keputusan: Peran Manajemen Berdasarkan Bukti
Pengunaan sistematis dari bukti terbaik yang tersedia untuk meningkatkan praktik-praktik manajemen


Jenis-Jenis Keputusan dan Kondisi Pengambilan

Jenis Keputusan


  • Masalah yang terstruktur dan keputusan yang terprogram

Masalah yang terstrtuktur adalah masalah yang bersifat langsung, dikenal, dan mudah didefinisikan.
Keputusan yang terprogram adalah keputusan berulang yang dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan rutin.

  • Masalah tak terstruktur dan keputusan  tak terprogram

Masalah tak terstruktur adalah masalah yang baru atau tidak biasa yang informasinya bersifat ambigu atau tidak lengkap.
Keputusan tak terprogram adalah keputusan yang unik dan tidak berulang yang membutuhkan solusi yang disesuaikan.

Kondisi Pengambilan keputusan 


  1. Manajer mungkin menghadapi 3 kondisi yang berbeda: kepastian, risiko, dan ketidakpastian.
  2. Kepastian adalah situasi dimana pembuat keputusan dapat membuat keputusan yang akurat karena semua hasil sudah diketahui.
  3. Ketidakpastian adalah situasi dimana pembuat keputusan tidak mempunyai kepastian maupun estimasi probabilitas yang masuk akal.

Gaya pengambil keputusan 

Profil gaya berpikir linaer-nonlinear


Gaya berpikir linear adalah gaya memutuskan yang dipengaruhi oleh preferensi orang untuk menggunakan data serta fakta eksternal dan memproses informasi ini melalui pemikiran yang rasional dan logis.
Gaya Berpikir nonlinear adalah memutuskan yang dicirikan oleh preferensi orang untuk menggunakan sumber informasi internal dan memproses informasi ini dengan pencerahan, perasaan, dan pendapat internal.

Bias dan kesalahan pengambilan keputusan

Image result for kesalahan dan bias dalam pengambilan keputusan

Tinjauan pengambilan keputusan manajerial

Image result for proses pengambilan keputusan

Keputusan yang Efektif di Dunia Dewasa Ini

Panduan bagi pengambilan keputusan yang efektif

  • Memahami perbedaan budaya.
  • Wujudkan standar demi pengambilan keputusan yang baik.
  • Mengetahui kapan waktu untuk keluar.
  • Menggunakan proses pengambilan keputusan yang efektif.
  • Kembangkan kemampuan anda dalam berpikir jernih

Pemikiran desain dan pengambilan keputusan

Melakukan pendekatan terhadap permasalahan manajemen seperti halnya desainer melakukannya terhadap permaslahan desain.

Data besar dan pengambilan keputusan

Data besar adalah sejeumlah besar informasi kuantitatif yang dapat dianalisis dengan pengolahan data yang sangat canggih.


Peran data besar dalam pengambilan keputusan data besar dapat dianalisis sehingga berpengaruh untuk pengambilan keputusan tidak peduli betapa kmprehensif atau baik analisinya tetap harus diolah.

Tuesday, September 27, 2016

Menentukan ∆H reaksi menggunakan Hukum Hess



H reaksi= H1 + H2 + H3 + ... 



Menghitung nilai ∆H reaksi berdasarkan data ∆H Pembentukan Standar melalui Hukum Hess  
pA + qB → rC + sD
ΔHº = [(r x ΔHºf C) + (s x ΔHºf D)] – [(r x ΔHºf A) +
(s x ΔHºf B)] 

Contoh Soal :
Diketahui : ΔHºf CO = -110,5 kj/mol
              Î”Hºf CH3OH = -239,0 kj/mol
Ditanya    :  Tentukan perubahan entalpi reaksi antara             karbon monoksida (CO) dan Hidrogen                  untuk membentuk metanol.
Penyelesaian :
Reaksi : CO(g) + H2(g)  CH3OH(l)
ΔHº = ƩΔHºf(produk)- ƩΔHºf (pereaksi)
         = -239-(-110,5+0)
        = -239 + 110,5  = -128,5 kj/mol 

LATIHAN 
§ Tentukan perubahan entalpi reaksi berikut !
  2C2H4(g) + 7O2(g)  4CO2(g) + 6H2O(g)
   2C2H4(g) + 7O2(g)  4CO2(g) + 6H2O(l)

Saturday, September 10, 2016

Human and initial occurrence Part-39

Human and initial occurrence Part-39

Life came from outer space Part-1




Meteor from outer space is often associated with plagues.
Mass death and extinction of the dinosaurs 65 million years ago has always been associated with rain these celestial objects. However, it is contrary to the above statement is also caused by these events. The inception of life on Earth was caused by the "catastrophe" of it.
From many studies proved that this meteor shower actually cause a heightened number of species in the animal world. It is estimated that, in the period between 3.8-4.5 billion years ago, a lot of meteors that bombarded the Earth.
At the same time, it is estimated primitive life on earth has just begun. Two researchers from the University of Lund, Sweden, Sven Stouge and Dave Harper, found that in times
Ordovacian (490-440 million years ago), the Earth was bombed by more than 100 meteorites at the same time. Since the incident, in the sea of ​​the evolution that resulted in the ocean inhabited by more types of animals. That also happened in the past 40 million years after the Cambrian explosion. At this time, the animals multicellular complex began to appear on earth. However, researchers are still debating the span of time in this evolution, whether takes millions of years or did it occur in a relatively short time.

Manusia dan awal kejadiannya Part-39

Manusia dan awal kejadiannya Part-39

Kehidupan berasal dari luar angkasa Part-1



Jatuhnya meteor dari luar angkasa seringkali dikaitkan dengan malapetaka.
Kematian massal dan kepunahan dinosaurus dari muka bumi pada 65 juta tahun lalu selalu dikaitkan dengan hujan benda-benda langit ini. Tetapi, hal yang bertolak belakang dengan pernyataan di atas juga disebabkan oleh peristiwa ini. Dimulainya kehidupan dibumi ternyata disebabkan oleh "malapetaka" itu.
Dari banyak penelitian dibuktikan bahwa hujan meteor ini justru menyebabkan meningginya jumlah jenis dalam dunia binatang. Diperkirakan, pada periode antara 3,8-4,5 miliar tahun yang lalu, banyak meteor yang menghujani bumi.
Pada saat yang sama, diperkirakan kehidupan primitif di bumi baru saja dimulai. Dua peneliti dari Universitas Lund, swedia, Sven Stouge dan Dave Harper, menemukan bahwa pada masa
Ordovacian (490-440 Juta tahun lalu), bumi dibom oleh lebih dari 100 meteorit dalam waktu bersamaan. Sejak kejadian itu, di lautan terjadi evolusi yang mengakibatkan lautan dihuni oleh lebih banyak jenis binatang. Yang demikian itu juga terjadi pada 40 juta tahun lalu setelah terjadinya ledakan Cambrian. Pada masa ini, hewan-hewan multiseluler yang kompleks mulai muncul di bumi. Hanya saja, para peneliti masih memperdebatkan jangka waktu terjadinya evolusi ini, apakah memeprlukan waktu jutaan tahunataukah terjadi dalam waktu yang relatif singkat.



Friday, September 9, 2016

Crayon



TEKNIK MENGGAMBAR
1.   Awali dulu dengan menemukan konsep yang tepat dan gambaran kasar hasil akhir dari gambar yang akan kita buat.
2.   Mulailah menggambar dengan dengan titik berat penyelesaian gambar utamanya, sedangkan ornamen tambahan bisa kita tambahkan setelahnya.
3.   Gunakan pensil HB atau 2B untuk menggambar sketsa, dengan memulai goresan pensil dari bidang bawah kanvas atau media gambar.
4.   Upayakan agar ketika membuat goresan gambar, kita tidak menekan pensil  terlalu keras. Hal ini dilakukan agar goresan-goresan pensil kita yang salah tatkala di hapus dan diperbaiki tidak meninggalkan jejak  lekukan pada media gambar kita.Hal ini akan sangat berpengaruh pada rata tidaknya sapuan pewarna (crayon) kita, karena bagian lekukan tersebut tidak akan tersapu crayon sehingga meninggalkan jejak putih pada hasil akhir gambar kita, yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar.
5.   Sketsa yang sudah jadi dapat ditebalkan dengan menggunakan pensil warna hitam, spidol snowman kecil atau boardmarker. Upayakan ujung spidol boardmarker tidak terlalu tebal, jika kita menggunakan spidol boardmarker.
6.   Sketsa yang sudah selesai sudah dapat diwarnai dengan crayon.

TEKNIK MEWARNAI
Secara tujuan, mewarnai sketsa yang sudah kita buat sebetulnya hampir sama dengan mewarnai sebuah gambar yang disediakan ibu guru di TK, yaitu HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN BAGUS! (Betul kan??).  Tapi bagimana tekniknya?? mari kita bahas setiap langkahnya.
1.   Awali mewarnai dari bidang bagian atas sebelah kiri  dari media gambar kita
2.   Pastikan ujung crayon yang akan kita  pergunakan bersih. Jika kotor bisa kita bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan kertas tissue.
3.   Siapkan peralatan lain seperti Kuas, Kertas Tissue, Scrabber, Spidol.
4.   Jika kesemua perangkat sudah siap, maka langkah berikutnya adalah MEwaRNai....


Langkah 1   :  Blocking
Yaitu tahap memblok bidang gambar dengan warna tertentu, biasanya diawali dengan memblok dengan warna-warna muda. Pemilihan warna sangat tergantung dari bagian gambar yang akan kita warnai. misal bagian yang akan kita warnai adalah langit, maka warna muda yang kita pilih boleh biru muda, kuning muda atau putih.

Langkah 2  :  Gradasi
Yaitu sebuah tahap mewarnai diatas media yang sudah terblock warna muda, dengan warna-warna lain yang seirama dan secara bertingkat sehingga menjadi sebuah gradasi warna yang indah. Disinilah sebenarnya titik berat pewarnaan kita dan akan menentukan hasil akhir gambar yang kita buat.

Langkah 3  :  Mixing
Yaitu sebuah tahap pencampuran gradasi yang sudah kita buat tadi dengan warna-warna yang sudah digoreskan sebelumnnya. ada 2 cara yang sering dilakukan dalam proses mixing ini yaitu teknik goresan linier dan circular. Dalam penggunaanya akan menghasilkan gradasi yang berbeda. Tentunya ditempatkan pada gambar yang berbeda pula, sehingga satu bagian gambar dengan bagian gambar yang lain teknik mixing nya belum tentu sama. Contoh  : pada proses mixing warna bagian gambar langit lebih cocok dengan teknik linier daripada circular.

Langkah  4  :  Finishing
Yaitu tahap penghalusan warna pada bagian- bagian yang masih belum sempurna, dan penambahan aksen-aksen seperti siluet, shadow dan lain-lain

Langkah  5  :  Scrabbing (Sgraffito)
Tahap ini hanya merupakan tahap tambahan yang tidak mesti dilakukan, karena pada tahap ke-4 sebenarnya gambar kita sudah bisa dikatakan selesai. Scrabbing hanya sebuah tahap mengerok/mengerik bagian gambar tertentu dengan menggunakan scrabber (biasanya pada crayon merk tertetu disertakan) atau  bisa kita buat sendiri.

 TEKNIK MEMEGANG CRAYON
Teknik ini dilakukan dengan cara meletakkan crayon dibawah jari dengan ujung jari menjepit dan menekan pada kertas. Teknik ini biasanya jarang di pakai oleh anak karena anak-anak sudah terbiasa memegang alat tulis sehingga memegang crayon pun seperti memegang alat tulis.

TEKNIK ARSIRAN DENGAN CRAYON

1. Teknik Putar
Teknik ini dilakukan dengan cara memutar-mutarkan crayon secara berulang-ulang pada kertas sehingga kertas terwarnai oleh crayon.
Kelebihan : Hasil lebih rata (maximal)
Kekurangan : Proses pengerjaan lebih lama.
Aplikasi pewarnaan pada bentuk gambar cenderung sama prosesnya.
Misalnya :
Aplikasi pewarnaan gradasi dengan cara mewarnakan warna yang lebih tua di dahulukan baru di tindih/campur dengan warna yang lebih muda

2. Teknik Menggores
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoreskan (garis lurus) secara berulang-ulang sehingga kertas terwarna oleh crayon.
Kelebihan : Hasil kurang rata (tidak maksimal)
Kekurangan : Proses pengerjaan lebih cepat.
Aplikasi pewarnaan pada bentuk gambar sebaiknya menyesuaikan bentuk bidang. Misalnya :
Aplikasi pewarnaan gradasi dengan cara mewarnakan warna yang lebih tua di dahulukan baru di tindih/campur dengan warna yang lebih muda

Perubahan Kalor


  • Perubahan kalor yang terjadi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
  1. Q = m.c.Δ
  2. Q = C.ΔT
  3. n = M.V
  4. n = Massa/Mr
Q = Kalor (J)
m = Massa Larutan (g)
c = Kalor jenis pelarut (J/g K)
C = Kapasitas Kalor
ΔT = Perubahan Suhu (K)

sebanyak 100 cm larutan HCl 0,5 M direaksikan dengan 100 cm larutan NaOH 0,5 M 
dalam kalorimeter Gelas gabus.
Suhu Awal kedua arutan sama yaitu 24°C setelah larutan di campurkan suhu naik menjadi 28°C jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan air yaitu 4,2 J/g K dan 1 g/cm tentukan perubahan entalpi reaksi yang terjadi

Diketahui:
 V HCl = 100 cm 
V NaOH = 100 cm 
M = 0,5 M
T1 = 24°C
T2 = 28°C
c = 4,2 J/g K
r = 1 g/cm
Ditanya: Î”H...?
  • Mol HCl = mol NaOH
M.V = 0,5 . 0,1 L = 0,05 mol
  • m HCl = m NaOH
r.V = 1 g/cm . 100 cm = 100g
  • Massa larutan = m HCl + m NaOH = (100 + 100) g = 200 g
  • ΔT = T1-T2 = 28-25 = 4K
  • Q = m . c . Î”T
= 200 g . 4,2 J/g K . 4K
= 3360 J = 3,36 kJ


Human and initial occurrence Part-38

Human and initial occurrence Part-38

Energy obtained under the sea animals



Some kinds of animals that live around the vents may obtain energy from rain litter from the surface. If this assumption is correct, and it became the only source of energy for the bacteria, it must be in very poor condition. However, such conditions have not looked at the population lives around the ventilation holes. At hydrothermal vents biotanya density can reach 10,000 to 100,000 times denser than outside this zone.
Animals, as shown in the previous part, live at a depth of about 1.5 miles, around the ventilation holes with a temperature of 600 degrees centigrade.
 
Copyright © 2014 Tafsir Ilmi. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates
UA-83224336-1