BREAKING NEWS

Thursday, August 25, 2016

Struktur teks cerpen "Juru Masak" Dan Gaya Bahasa

Struktur Teks cerpen

Cerpen sendiri dibangung oleh 2 unsur yaitu unsur intrinsik (unsur dari dalam) dan unsur ekstrinsik (unsur dari luar). Kedua unsur tersebutlah yang membuat sebuah cerpen menjadi utuh. Selanjutnya juga terdapat bagian-bagian cerpen atau lebih dikenal dengan struktur teks cerpen. Berikut beberapa struktur teks cerpen

1. Abstraksi, adalah bagian yang menjelaskan tentang inti cerita yang kemudian akan dikembangkan lagi pada bagian selanjutnya.

2. Orientasi, adalah bagian yang mana pengarang mendeskrpisikan mengenai latar tempat, waktu dan suasana dari cerita tersebut.

3. Komplikasi, adalah bagian yang menggambarkan urutan kejadian antara satu dengan yang lain berdasarkan sebab akibat. Pada bagian ini pula tokoh utama akan menghadapi berbagai masalah, sehingga sering disebut sebagai klimaks atau puncak masalah.

4. Evaluasi, adalah bagian yang berisi berbagai penyelesaian dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama tadi.

5. Resolusi, adalah bagian dimana pengarang menunjukkan solusi atas masalah yang menimpa tokoh utama.

6. Koda, adalah bagian yang berisi nilai-nilai atau pesan penting yang bisa diambil dari cerita tersebut.

Struktur teks dalam cerita “Juru Masak”
ABSTRAKSI  Ada seorang juru masak bernama Makaji yang terkenal di kampungnya. Tanpa campur tangan Makaji dalam meracik bumbu masakan di sebuah perhelatan akan dinilai tidak sukses karena tidak menyuguhkan hidangan
ORIENTASI Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari dengan Rustamadji yang digelar dengan menyembelih tiga belas ekor kambing dan berlangsung selama tiga hari, tidak berjalan mulus, bahkan hampir saja batal.........
.....Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.

KOMPLIKASI “Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di kampung ini, bagaimana kalau tanggung jawab itu dibebankan pada yang lebih muda?” saran Azrial, putra sulung Makaji sewaktu ia pulang kampung enam bulan lalu. “Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.” “Belum! Akan Ayah pikul beban ini hingga tangan Ayah tak lincah lagi meracik bumbu,” balas Makaji waktu itu. “Kalau memang masih ingin jadi juru masak, bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.”.....
....Dan tak lama berselang, kabar ini berdengung juga di telinga Azrial. “Dia laki-laki taat, jujur, bertanggung jawab. Renggo yakin kami berjodoh.” “Apa kau bilang? Jodoh? Saya tidak rela kau berjodoh dengan Azrial. Akan saya carikan kau jodoh yang lebih bermartabat!” “Apa dia salah kalau ayahnya hanya juru masak?” “Jatuh martabat keluarga kita bila laki-laki itu jadi suamimu. Paham kau?.
EVALUASI Pada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Dalam cerpen “Juru Masak”.,ketika Azrial ingin melupakan Renggogeni, ia kemudian hengkang dari kampung dengan membawa luka hati.
RESOLUSI Pada tahapan ini, resolusi menerangkan tentang sebuah solusi dari konflik yang terjadi.Damhuri Muhammad menggambarkan seorang yang bernama Azrial. Azrial adalah seorang anak juru masak yang bekerja sebagaitukang cuci piring di rumah makan Jakarta. Namun, karena kerja keras dan kegigihannya, sekarang Azrial menjadi orang Lareh Panjang yang sukses dengan mempunyai enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.
KODA Pada tahapan terakhir ini, koda berfungsi untuk menerangkan akhir dari cerita sebuah cerpen. Pada cerpen karangan Damhuru Muhammad ini, Azrial sekarang telah sukses, dan dia berkeinginan mengajak ayahnya (Makaji) untuk tinggal bersamanya di Jakarta dan menghabiskan masa tuanya disana dengan Azrial.



 1. Klimaks, yang disebut juga gradasi, adalah gaya bahsa berupa ekspresi dan pernyataan dalam rincian yang secara periodek makn lama makin meningkat, baik kuantitas, kualitas, intensitas, nilainya.
Contoh:
Idealnya setiap anak Indonesia pernah menempuh pendidikan formal di TK, SD, SMP, SMA/SMK, syukur S2, S3 sampai gelar Doktor dan kalau mengajar di Perguruan Tinggi bergelar Profesor/Guru Besar pula.
b. Dalam apresiasi sastra, mula-mula kita hanya membaca selayang pandang puisi yang akan kita apresiasi, lalu kita membaca berulang-ulang sampai paham maksudnya, merasakan keindahannya, terus mengkajidalami, bisa membawakannya penuh penghayatan, sampai kita mampu menghargai keberadaan dan mencintainnya, syukur juga terpangil untuk kreatif menciptakan bentuk-bentuk sastra.
2. Antiklimaks merupakan antonim dari klimaks adalah gaya bahasa berupa kalimat terstruktur dan isinya mengalami penurunan kualitas, kuantitas intensitas. Gaya bahasa ini di mulai dari puncak makin lama makin ke bawah.
Contoh:
Bagi milyader bakhlil, jangankan menyumbang jutaan rupiah, seratus ribu, lima puluh ribu, sepuluh ribu, seribu rupiah pun ia enggan, masih dihitung-hitung.
b. Jauh sebelum memperoleh mendali emas dalam Olimpiade Athena 2004 cabang bulutangkis, Taufik Hidayat niscaya telah menjadi juara nasional dan sebelumnya juga tingkat propinsi, kabupaten, malahan pula tingkat kecamatan, desa, RT/RW.
3. Paralelisme adalah gaya bahasa berupa penyejajaran antara frase-frase yang menduduki fungsi yang sama.
Contoh: Kriminalitas dan kemaksiatan itu akan menyengsarakan banyakmorang, membuat menderita kurban-kurbannya.
4. Antitesis adalah gaya bahsa yang menghadirkasn kelompok-kelompok kata yang berlawanan maksudnya.
Contoh:
Kau yang berjani kau pula yang mengingkari
Kau yang mulai kau pula yang mangakhiri
Di timur matahari terbit dan di barat ia tengggelam
5. Repetisi adalah gaya bahasa dengan jalan mengulanmg pengunaan kata atau kelompok kata tertentu.
Contoh:
·         Seumpama eidelwis akulah cinta abadi yang tidak akan pernah layu
·         Seumpama merpati akulah kesetiaan yang tidak pernah ingkar janji
·         Seumpama embun akulah kesejukan yang membasuh hati yang lara
·         Seumpama samudra akulah kesabaran yang menampung keluh kesah segala muara
6. Aliterasi adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh:
·         Widyawan Wisik Wahyu Wastika suka menekuni spiritualitas.
·         Sahabatku bernama Fajar Firman Firdaus Filosofi.
·         Jadilah jantan jujur jenius!
·         Nama mahasiswi itu Cici Cantika Cangggih Cendikiawati
7. Asonansi adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
Contoh:
Gita Cinta dari SMA, lagu rindu dari SMU
Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu
8. Anastrof adalah gaya bahasa berupa pembalikan susunan kalimat dari pola yang lazim, biasanya dari subjek-predikat jadi predikat-subjek
Contoh:
Terlalu kecil anak itu untuk bekerja seberat itu
Berbahagialah wisudawan-wisudawati dalam perayaan yang diadakan di kampus mereka.
9. Apofasis/preterisio adalah gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang untuk menyampaikan sesuatu yang megandung unsur kontradiksi, kelihatannya menolak tapi sebenarnya menerima, kelihatannya memuji tapi sebenarnya mngejek, nampaknya membenarkan tapi sebenarnya menyalahkan, kelihatannya merahasiakan tapi sebenarnya membeberkan.
Contoh :
– Saya tidak ingin membongkar kesalahan masa silammu bahwa dulu kamu pernah melakukan pemalsuan ijazah dan menjadi plagiator.
– Jangan repotrepot membawa sesuatu ke sini, tapi tidak baik bukan kalau orang menolak rejeki?
10. Apostrof adalah gaya bahsa berupa pengalihan pembicaraan kepada benda atau sesuatu yang tidak bisa berbicara kepada kita terutama kepada tokoh yang tidak hadir atau sudah tiada, dengan tujuan lebih menarik atau memberi nuansa lain.
Contoh:
– Wahai Nabi Suci yang kami cintai dan hormati, malam ini kami berkumpul disini untuk melantunkan shalawat dan kasidah nan syahdu untukmu, terimalah sayang, kekasihku.
– Hai burung-burung betapa merdu nyanyianmu, wahai bunga-bunga betapa indah dan semerbak aromamu, wahai embun pagi, betapa jernih berkilau kamu laksana butiran-butiran intan tertimpa hangat sinar surya.


THANKS TO:

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Tafsir Ilmi. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates
UA-83224336-1